Selasa, 29 Januari 2013

Hari ke-29: How do you say goodbye?



"My Blueberry Nights" salah satu film sederhana perjalanan seorang wanita.
Patah hati karena pasangannya menemukan belahan hatinya yang lain.
How do you say goodbye to someone you can't imagine living without? I didn't say goodbye.
I didn't say anything. I just walked away. ~Elizabeth
Berharap pasangannya mencarinya kembali dan mengambil kunci apartemen mereka yang dia titipkan di sebuah cafe.
Namun pasangannya tidak pernah mencarinya dan membiarkan kunci tersebut bersama kunci-kunci lainnya di cafe tersebut.
Jeremy sang pemilik cafe mempunyai banyak kunci titipan orang-orang yang datang ke cafenya.
Sometimes, even if you have the keys those doors still can't be opened. Can they? ~Katya 
Even if the door is open, the person you're looking for may not be there, Katya. ~Jeremy
Elizabeth melakukan perjalanan, berusaha menyembuhkan rasa sakit hatinya.
Bekerja di sebuah restoran, bar dan kasino, mengumpulkan uang untuk membeli mobilnya sendiri.
Dia bertemu dengan Arnie seorang polisi yang masih sangat mencintai mantan istrinya, bertemu dengan Leslie seorang penjudi yang mengajarkan Elizabeth untuk tidak mempercayai orang lain.
The few last days, I've been learning not to trust people and I'm glad I've failed. Sometime we depend on other people as a mirror to define us and tell us who we are and each reflection makes me like myself a little more. ~Elizabeth
Selama perjalannnya, Elizabeth selalu rutin mengirimkan kartu pos ke Jeremy. Menceritakan apa saja yang dia alami dalam perjalanannya.
It took me nearly a year to get here. It wasn't so hard to cross that street after all, it all depends on who's waiting for you on the other side. ~Elizabeth
Film ini menurut gue keren, sederhana dan dalam.
Ditambah lagi dengan senandung merdu suara Norah Jones menghiasi beberapa adegan dalam film ini dan para pemain yang sangat handal memerankan karakternya masing-masing.
Norah Jones sebagai wanita yang baik dan patah hati, Jude law sebagai pendengar yang baik dan bijaksana, Rachel Weisz sebagai wanita cantik yang sangat dicintai oleh mantan suaminya, Natalie Portman sebagai penjudi yang handal.
You know I came here the night I left? But I didn't make it past the front door.I almost walked in but I knew that if I did, I would just be the same old Elizabeth. I didn't want to be that person anymore.~Elizabeth

Senin, 28 Januari 2013

Hari ke-28: Pangsay

Pangsay alias panggilan sayang, biasanya dibuat berbeda dari nama asli orang tersebut.
Bisa ditujukan buat siapa aja, biasanya buat seseorang yang disayang.
Iyalahyaa namanya juga panggilan sayang.

Pangsay buat pacar yang lagi pengen gue bahas sekarang.
Cuma satu yang jadi ganjalan, ketika lu putus dan mesti manggil namanya dengan nama asli.
Bakalan awkward kan?
Apalagi kalo lu termasuk tipe yang akan ngerasa lebih terikat dengan seseorang yang lu kasih nama dari karangan lu sendiri.
Ya seperti gue misalkan.

Saat berpacaran gue selalu mendapatkan pangsay dari pasangan.
Gue sih nrimo aja mereka memanggil gue dengan pangsay tersebut.
Dan gue perhatikan saat mereka memutuskan hubungan dan mantan-mantan gue itu mesti memanggil dengan nama asli gue.
Sumpah aneh banget! Karena mereka tidak terbiasa memanggil dengan nama asli gue.
Gue cuma cengar cengir aja, siapa suruh bikin pangsay lalu mutusin gue? Biar nyaho!!

Tapi bukan berarti gue ga pernah ikutan membuat pangsay buat pasangan.
Beberapa tahun lalu gue baru berani memberikan pangsay dengan modal sedikit keyakinan doi bakal jadi yang terakhir buat gue.
Dan pangsay itu kini mesti balik ke nama aslinya alias bubar jalan!
Ooohh itu ternyata juga ga menyurutkan aksi gue untuk memberikan pangsay ke pacar berikutnya :p

Norak? Yah sedikitlah.
Wajar? Ya wajar namanya juga lagi sayang-sayangnya.
Beresiko? Iya banget, khususnya buat tipikal yang ngerasa lebih terikat ketika memberi nama.

Pangsay yang banyak beredar di pasaran : "sayang, honey, baby" dan sejenisnya.
Tapi kalo lu mau kreatif, lu bisa modif sendiri dari nama asli pasangan.
Ya dan gue pernah melakukannya hehehehe....

Pernah tertantang untuk buat pangsay ke pasangan lu?
Atau lu sudah sangat advance membuat pangsay? *wuiihh pacarnya pasti banyak nihhh hehehehee...
Pangsay buat pasangan gue sekarang? "Bebeb" ajalahhh....*standar bok! :p

Minggu, 27 Januari 2013

Hari ke-27: I Wish I Can Say This

One day, I wish I can say this :

You're the only fish in the sea for me

Sabtu, 26 Januari 2013

Hari ke-26: Pintar Tapi Bodoh

"Ah gile disainnya biasa banget. Gitu aja kok laku ya?"
"Itu sih gampang beneerrr, ga usah pake mikir!"
Gue beberapa kali *eh malah terlalu sering ya? ngata-ngatain usaha orang lain.
Yes, ini masih soal menjadi wirausahawan.

Gue ngerasa lebih pinter, lebih keren, lebih inovatif. Tapi hey coba liat deh, orang-orang yang gue cibir itu bisa menghasilkan uang lebih banyak dari gue.
At least punya usaha sendiri, nah gue? Cuma jadi karyawan.
Oloh-oloh....bisa banget ya gue ngrendahin orang lain, padahal gue sendiri ga bergerak malah jalan di tempat.
Wake up dong....udah 2013 nihhh!!! *ngomong ke kaca sambil melotot


Jumat, 25 Januari 2013

Hari ke-25: Lentil As Anything

Dari obrolan bersama teman-teman dengan tema menjadi wirausaha, gue jadi keinget "Lentil As Anything" yang menurut gue adalah salah satu usaha terbaik yang ada di dunia ini.
Sekitar setahun yang lalu gue nonton acara film serial dokumenter "The Naked Lentil" di sebuah stasiun tv kabel.
Tentang seorang imigran Sri Lanka yang tinggal di Australia bernama Shanaka Fernando, membuka usaha restoran vegetarian dengan slogan "Pay what you feel for what you eat!"




Tanpa kasir dan daftar harga, restoran itu menyajikan aneka masakan dengan gaya prasmanan.
Penasaran bagaimana cara para pelanggan membayar makanan yang telah mereka makan?
Di beberapa sudut restoran terdapat kotak layaknya kotak amal yang ada di mesjid-mesjid, nah orang-orang yang ingin membayar dipersilahkan dengan suka rela memasukkan ke dalam kotak-kotak tersebut.


MAGIC BOX - Thank you for your kindness, generosity and inclusion.

Shanaka mempekerjakan orang-orang seperti dirinya, para imigran yang kebanyakan tidak memiliki biaya untuk mengurus surat-surat ijin tinggal di Australia.
Hebatnya Lentil As Anything memiliki beberapa cabang di Australia.
Prinsip Shanaka adalah setiap orang berhak mendapatkan makanan yang enak berapapun rejeki dia hari itu.
Walaupun bayarnya suka rela tapi Shanaka memperhatikan mutu makanan dan pelayanan di restorannya.
Saat usahanya hampir mengalami kebangkrutan, Shanaka lebih memilih untuk mempekerjakan chef yang lebih handal dan mempekerjakan seorang staf ahli untuk menaikkan mutu pelayanannya.
Padahal stafnya menyarankan Shanaka untuk mengadakan malam penggalangan dana.

Shanaka adalah sosok pemimpin yang bijaksana.
Dia selalu mau mendengarkan anak buahnya walaupun itu bertentangan dengan idealisme dia sebagai pemilik restoran.
Mereka menghadapi masalah dengan nyanyian dan tarian, tetap bergembira walau jeratan hutang ada di depan mata.




Gue salut dengan cara kepemimpinan Shanaka, menurut gue sangat bijaksana walau sedikit gila.
Tapi menurut gue dengan membuka usaha restoran tanpa daftar harga aja sudah bisa dibilang cukup gila.
Dan gilanya mereka masih bisa melayani pembeli hingga saat ini. Dan menolak sumbangan yang datang dari lembaga pemerintahan dan gereja.

Suatu saat kalau gue sampai menginjakkan kaki ke Australia, gue bakal menyambangi Lentil As Anything dan merasakan sendiri masakannya dan membayar makanannya sesuai dengan apa yang gue rasakan.
Sangat indah bukan?
-Everybody deserves a place at the table-

Kamis, 24 Januari 2013

Hari ke-24: Kecolongan Ide

"Idenya boleh juga tuh!"
Biasanya kalimat itu yang terlontar saat orang memberikan sebuah ide yang bagus tentang sesuatu yang belum terpikirkan oleh kita.
Betapa ide itu tidak mudah namun jadi sia-sia saat tidak terwujud.
Sekedar ide.......

Hemmm...pernah ga sih tiba-tiba di kepala kalian tercetus sebuah ide, kemudian ada orang lain yang mewujudkannya dan kalian cuma bisa bilang, "Tuhkaann gue pernah kepikiran kayak gitu!"
Pasti rasanya kayak habis kecolongan.

Padahal setiap orang selalu punya ide dalam kepala mereka dan tidak jarang juga ide yang ada di kepala kalian juga ide yang sama dipikirkan oleh orang lain.
Maka kalian tahu tidak siapa yang layak disebut pemenangnya?
Orang yang punya ide dan mewujudkannya.

Ayuk ah buru-buru susun rencana untuk mewujudkan ide, sebelum ide itu diwujudkan oleh orang lain!



Rabu, 23 Januari 2013

Hari ke-23: Rapi itu Penting

Malam sepulang kerja gue dan temen gue lagi berkeluh kesah tentang beberapa orang yang tidak merapikan file-file pekerjaan di komputer mereka. Dan betapa hal itu menyusahkan teman satu tim mereka untuk men-track pekerjaan saat harus menggantikan posisi mereka, entah karena sakit ataupun sudah tidak bekerja di kantor yang sama lagi.

Apalagi sebagai seorang desainer grafis dengan file desain yang mempunyai banyak link dengan file lainnya.
Musti putar otak dan merapikannya hingga lengkap satu keseluruhan file sangat menyita waktu dan pikiran.
Jadi hey bagi yang di luar sana, entah kalian disainer atau bukan, kalau menyimpan file pekerjaan mohon dirapikan dalam folder-folder yang lebih terorganisir.

Kecuali kalian terlalu benci dengan pekerjaan kalian, sekalian hapus saja filenya *eh becanda kok!
Hahahaha suer itu cuma becanda, intinya jangan menyusahkan teman sepekerja lainnya lah.
Toh kalau kalian ada di posisi tersebut, pasti rasanya sangat menyebalkan.

Bagi yang sedang mengalami hal menyebalkan seperti yang gue ceritakan barusan, bersabar ya!
Karena sesungguhnya Tuhan bersama orang-orang yang sabar. Amin!

Selasa, 22 Januari 2013

Hari ke-22: Hari ke-6

Ini sudah hari ke-6 tapi banjir di beberapa daerah di Jakarta ada yang masih belum surut juga.
Di daerah tempat tinggal gue sih kata orang-orang yang sudah lama tinggal di sini belum pernah mengalami banjir.
Dan untung saja hal itu benar hingga detik ini banjir belum menyambangi daerah ini.
Banjir di Jakarta ini tidak hanya mengenai bencana alam, namun juga karena kesalahan manusianya.
Mulai dari buang sampah sembarangan sampai daerah-daerah resapan air yang dibangun pemukiman.
Mulai dari katanya memang sudah sejak kerajaan dulu Jakarta merupakan daerah langganan banjir hingga masuk ke arena politik.
Heran ga sih banjir aja bisa dijadikan politik?
Beberapa daerah bisa banjir hingga sampai leher orang dewasa karena pintu air ditutup supaya banjir tidak merusak penjualan properti perumahan milik perusahaan besar. Heemmmm *naikin satu alis.
Atau sebagai alat untuk menjatuhkan pejabat yang sedang menjabat sekarang.

Bagi gue sih banjir itu seharusnya tidak ditunggangi kepentingan apapun yaaa karena itu masalah nyawa manusia dan kerugian materi orang banyak.
Boleh sih cari keuntungan tapi ya jangan rakus-rakus amatlah.
*matikan komputer kemudian ambil hakpen

Kawasan Cawang, Jakarta

Senin, 21 Januari 2013

Hari ke-21: You're my King no more



Hold Heart
Emiliana Torrini


Hold heart, don't beat so loud 
For me keep your calm, as he walks out on you  
No tears, don't you come out  
If you blind me now I'm defeated
 
No lips, don't make a sound  

Don't let him hear the break in your voice  
Hand, let go of his with ease and grace  
Don't let him bleed under your nails
 
Oh Lord, take off Thy crown  

You're my King no more  
With that verse in a man's hold
 
Hold heart, don't beat so loud  

For me keep your calm, lest he walks out on you  
No tears, don't you come out 
If you blind me now I am defeated

Minggu, 20 Januari 2013

Hari ke-20: Fidelity


Please don't need to run, because I won't catch you this time.....

Sabtu, 19 Januari 2013

Hari ke-19: Bubur Ayam Jamur Magic!


Let's have a cook, everybody..!!!

Untuk anak kos yang hanya bermodalkan magic jar sebagai alat masaknya, jangan bersedih dulu.
Ada beberapa makanan yang bisa dibuat menggunakan magic jar kesayangan kita selain memasak nasi dan mi instan.

Gue mau share dosa apa yang gue dan temen gue lakukan weekend ini.

Membuat Bubur Ayam Jamur dengan Magic Jar ;)

Pilihan menu bubur ayam pas banget buat menghangatkan badan di saat musim hujan dan banjir seperti hari-hari belakangan ini.
Bahan dan caranya gampang banget.

Bubur Ayam Jamur Magic

Bahan-bahannya beras 2 cup (cup takaran yang ada di magic jar), ayam fillet 150 gr, jamur shitake 4 buah.
Bahan pelengkapnya daun bawang secukupnya, cakwe secukupnya, cabe rawit dan kecap asin.

Beras cuci bersih, lalu masukkan ayam dan jamur yang telah dipotong kotak-kotak.
Tuangkan air kira-kira 3 ruas jari dari permukaan beras (air akan ditambah setelah nasi matang, tergantung seberapa kadar encer yang diinginkan).
Masak seperti memasak nasi.
Setelah tombol menunjukkan bahwa nasi telah matang, buka tutup magic jar kemudian aduk-aduk.
Tambahkan garam secukupnya (dicicipi hingga rasanya pas) dan masukkan sedikit daun bawang.
Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk, hingga teksturnya seperti bubur.

Untuk pelengkapnya potong-potong daun bawang, cakwe dan cabe rawit.
Campurkan cabe rawit dengan kecap asin.

Taruh bubur ke dalam mangkok, taburi dengan daun bawang, cakwe dan sambal kecap asin tadi.
Sajikan hangat.
Jadi deh Bubur Ayam Jamur Magic heheheee.....

Jumat, 18 Januari 2013

Hari ke-18: Flipped

 "Some of us get dipped in flat, some in satin, some in gloss; but every once in a while, you find someone who's iridescent, and once you do, nothing will ever compare."


 

Kamis, 17 Januari 2013

Hari ke-17: Sang Peniup Peluit

Kathryn Bolkovac: 
” We are peacekeepers who came to protect the innocent but now prey upon them in the worst ways possible. We may be accused of thinking with our heart instead of our heads “


Film tentang kejahatan terorganisir di Bosnia (pasca perang) yang dilakukan oleh organisasi internasional.
Organisasi besar yang memiliki tujuan menciptakan perdamaian dunia tersebut malahan menjadi kaki tangan dari sebuah perusahaan swasta dari negara adikuasa yang bergerak di bidang militer dan persenjataan untuk melakukan human trafficking dan sexual exploitation terhadap remaja perempuan di Bosnia.
Sang Peniup Peluit, Kathryn Bolkovac berusaha menyelamatkan para remaja tersebut dan membongkar kasusnya ke media massa.

Film yang diangkat dari kisah nyata ini mendapatkan kritik karena kurang berhasil mengangkat cerita besar ini ke dalam film, namun menurut gue film ini patut ditonton untuk membuka mata kita.
Terkadang sesuatu yang putih di luar itu bisa jadi hitam di dalamnya.




Rabu, 16 Januari 2013

Hari ke-16: Bukan rok kami yg salah, otak kalian yg mini!

Dari kemarin di kantor gue masih hangat membicarakan mengenai calon hakim agung yang menjadi berita di beberapa media.
Dan persoalan jadi merambah mengenai korban pemerkosaan anak kecil di Jakarta Timur hingga remaja di India.
Sebagai seorang perempuan yang selalu menjadi pihak korban jelas dong gue murka.
Betapa dunia yang meriakkan tentang HAM dan persamaan gender di jaman semodern ini, masih saja belum adil jika mengenai masalah pemerkosaan.
Karena kekecewaan gue tersebut, gue mengumpulkan beberapa gambar mengenai ketidakadilan pemerkosaan.
Berikut beberapa gambarnya dan semoga semua tergerak berbuat sesuatu agar masalah ketidakadilan ini bisa menjadi lebih baik.












Selasa, 15 Januari 2013

Hari ke-15: Ga lucu, Bung!



Gue gregetan ketika ada seorang calon hakim agung berkata bahwa pemerkosa dan diperkosa sama-sama menikmati.
Di pikiran gue calon hakim agung tersebut tidak sensitif dan sedikit tidak bermoral, maaf kalo langsung berpikiran negatif mengenai orang tersebut.
Namun, apa sih yang ada di pikirannya ketika masalah pemerkosaan dijadikan bahan lelucon oleh orang yang akan diberi kedudukan tinggi seperti beliau.
Sah apa engga sih ketika gue menjadikan perkataan beliau yang sangat tidak cerdas itu sebagai tolak ukur bagaimana orang-orang yang berwajib menyikapi masalah tentang pemerkosaan di negeri ini?

Bagaimana ketika korban pemerkosaan melaporkan pada yang berwajib dan pihak yang seharusnya bisa melindungi masyarakat tersebut malah menanyakan beberapa pertanyaan yang malah menyudutkan pihak korban.
Melempar kesalahan pada pihak korban karena berpakaian terlalu seronok, berada di luar rumah pada jam-jam lewat malam, berada di tempat sepi sendirian. Ok mungkin itu memang kesalahan korban tapi bukankah hal-hal tersebut juga bukan berarti mengijinkan para lelaki dengan bebas memperkosa?

Bagaimana dengan korban anak-anak? Dan pemerkosaan tersebut dilakukan oleh orang-orang dewasa?
Apakah kesalahan anak-anak karena berpakaian terlalu seronok? Dan anak-anak itu tidak keluar rumah di jam-jam lewat malam.

Gue pribadi lebih setuju untuk memberikan hukuman yang lebih berat kepada pelaku pemerkosaan.
Ketika hukuman yang diberikan terlalu ringan, para pelaku dan para calon pelaku pemerkosaan merasa bahwa "ahh hukumannya enteng cuma beberapa bulan dipenjara".

Dan bagi gue pribadi apapun alasan si calon hakim agung itu, lelucon dia mengenai pemerkosaan itu sangatlah tidak bijak dan amoral.
Gue sangat berharap beliau tidak diangkat dan seharusnya diberhentikan.
Karena dia tidak bisa menempatkan diri dan menganggap masalah yang sangat sensitif tersebut layaknya mainan di tangannya.
Ga kebayang gue kalo dia diangkat jadi hakim agung, seperti apa keputusan-keputusan yang akan dibuatnya untuk keadilan di negeri ini.
Lebih baik beliau diberhentikan dari dunia hukum supaya beliau bisa berpikir kembali mengenai keadilan dan kebijaksanaan.
Karena leluconnya, sungguh ga ada yang perlu ditertawakan.
"Ga lucu, Bung!"

Senin, 14 Januari 2013

Hari ke-14: Hitten








Those Dancing Days
Hitten 

Slow down, please, slow down
I need to find peace anywhere in me
I feel like I'm under water, struggling to get air
I feel like I'm lost in this body, trying to get inside my head
 
I wanna know what I'm thinking what I'm feeling
What I want my life to be
I wanna know how I plan to make things easier
For everyone but me
 
Tell me, please, tell me
What to do know, now that I know myself
Do you really think I could relie on this new person I have become
Do you really think I give a damn now that I can do whatever I want
 
Now I know what I'm thinking what I'm feeling
What I want my life to be
Now I know how I plan to make things easier
For everyone including me

Minggu, 13 Januari 2013

Hari ke-13: It's so fluffy I'm gonna die

It's so fluffy....I'm gonna die!!!!!!

Bukan, boneka-boneka lucu ini bukan buatan tangan gue.
Tapi gue berikrar di blog ini pada kalian semua kalo one day: gue pasti akan membuatnya! *mengangguk mantap.

flickr.com
etsy.com

etsy.com
eechinghandmade.blogspot.no


catrabbit.com.au



Hari ke-12: Welcome (again) to Jakarta!

Sabtu siang, gue sampai dengan selamat di Bandara Soeta, Jakarta.
Menghirup lagi udaranya yang penuh polusi.
Memandang lagi kehidupan warganya yang selalu dituntut oleh waktu.
Melihat begitu jauh jurang si kaya dan si miskin.
Semuanya ada di sini, mungkin itu yang bikin gue masih mau datang lagi kemari.


Welcome (again) to Jakarta!

Di kota ini memang banyak orang-orang yang individualis.
Cari selamat, walau mengorbankan orang lain.
Semua diukur oleh materi.
Kuilnya adalah mall yang di dalamnya para penganutnya menuhankan uang.
Kejam! Itu kata orang-orang.
Bagi gue, Jakarta tempat dimana gue belajar banyak.
Bahwa di tempat yang penuh hura-hura ini juga banyak orang-orang baik.
Orang-orang yang selalu menjaga hatinya walaupun sekelilingnya kotor dan busuk.
Menurut gue, inilah orang-orang yang hatinya baja.
Sudah ditempa beratus-ratus cacian orang-orang egois tapi masih bisa memberikan senyuman.
Gue salut pada mereka yang masih mendengarkan suara hatinya dan tidak tertelan musik-musik khas kota besar yang menyenandungkan lagu kemunafikan.
Gue bangga bisa belajar dari mereka, wahai warga Jakarta yang berhati indah!

Hari ke-11: The (not longer) Secret Beach

Liburan ke bali kemarin gue tutup dengan pergi ke pantai.
Setelah ngobrol sana sini sama adik sepupu gue, kita berencana untuk mencari pantai Pandawa.
Pantai Pandawa dikenal sebagai The Secret Beach, berada di desa Kutuh, Kuta Selatan.

Disebut The Secret Beach  mungkin karena harus membelah bukit kapur ini untuk bisa menuju pantainya
*interpretasi sok tau.

Sensasi yang gue dapatkan, deg-degan saat semakin dekat pemandangan bukit kapur ini tergantikan dengan hamparan laut.

Walaupun cuma sebentar, hujan yang turun cukup deras malahan membuat pemandangannya semakin keren.

The (not longer) Secret Beach karena sudah banyak wisatawan yang tahu dan datang ke pantai ini sekarang.

Ombaknya lumayan untuk surfing dan ada beberapa wisatawan asing yang snorkeling juga.

Ngobatin mata dulu sebelum melihat gedung-gedung bertingkat di Jakarta.

The sand is really soft......my feet love it!

Selain pemandangan pantai yang biru dan pasir putihnya, pantai Pandawa juga menyediakan pemandangan berupa bukit kapur lengkap dengan pohon-pohon hijau.

Sepanjang bukit kapur terdapat patung-patung besar hasil dari donasi beberapa orang.

Kamis, 10 Januari 2013

Hari ke-10: Birdday


Akhir September tahun kemarin gue ulang tahun, jatuhnya tepat di hari minggu.
Seperti ulang tahun gue beberapa tahun ini, ga pernah ada niatan untuk merayakannya.
Cukup mengamin-i dalam hati bahwa mulai hari itu gue harus lebih baik dari umur-umur gue sebelumnya.
Beberapa minggu itu kerjaan di kantor sangat padat dan meluap, sampai-sampai weekend pun mesti dihiasi oleh "mengejar deadline".
But it's okay, so far gue masih enjoy menjalaninya. Because I'm not really work actually, I'm having fun ;)

Sabtu malam itu gue lembur ngerjain kerjaan kantor yang harus dikirim senin pagi.
Gue menggunakan fasilitas internet gratisan di warung kopi di daerah Kemang.
Selain karena dekat kos, internetnya lumayan kenceng, suasananya enak dan tempe mendoannya superb! Heehhehe....

Tepat pukul 12:00 memasuki tanggal 30, temen gue nyodorin layar laptopnya ke arah gue.
Saat itu gue masih bergulat dengan font dan pemilihan warna dalam layar laptop gue.
Dengan berat gue mengalihkan pandangan ke laptop yang ia sodorkan, mengira ia akan memperlihatkan referensi disain-membantu kerjaan gue.
"Happy Birthday!" begitu tertulis di layar.
"Hahahahaa iyayah, gue ulang tahun hari ini! Ya ampun, gue hampir kelewat!" kata gue kaget sambil tepok jidat.
Yah begitulah cara gue menyambut hari ulang tahun :D

Sampai di kos jam 3 pagi dan jam 8nya gue harus bangun karena mengajar di DCA (Dunia Ceria Anak), sekolah non formal yang pernah gue ceritain sebelumnya.
Paginya gue lumayan sukses bangun pagi dan bermain bersama anak-anak di kampung Bendungan, Ampera.
Di tengah-tengah permainan, anak-anak dan kakak-kakak pengajar menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun buat gue.
Malamnya, keluarga gue yang di bali menelpon dan mengucapkan selamat ulang tahun.
Yah inilah perayaan kedua ulang tahun gue di hari itu, walau tanpa kue ulang tahun tapi ketulusannya berasa.

Di tempat kerja gue, ada tradisi yang terjadi begitu saja. Setiap ada teman satu tim yang ulang tahun akan diberikan pesta kejutan.
Awalnya gue ga mau Ge eR, yah siapa tau hari itu mereka sibuk dan ga sempat menyiapkan surprise party kecil-kecilan buat gue. Lagipula hari ulang tahun gue sudah lewat 1 hari.

Saat gue masuk ke ruangan bos, temen-temen sudah kumpul di situ.
"Selamat ulang tahuuuunnnn!!!!"
Lengkap dengan balon, kue dan hiasan ulang tahun yang super keren.
Temen gue membuat kue ulang tahun dan mendekorasi kuenya sesuai dengan style gue. Dia juga ga lupa membuat hiasan tembok buat gue. Karena dia tau bakalan susah membeli kue dan hiasan ulang tahun yang ada di toko sesuai dengan kepribadian gue :p


Thanks ya V Team *kecup!

With my super cool boss :p

Yes we love the cake!

Thanks ya all atas perhatiannya. Kalian membuat gue untuk selalu ingat bahwa gue dicintai dan seharusnya gue juga bisa lebih mencintai diri gue sendiri *baca: bisa jadi orang yang lebih baik lagi.


Rabu, 09 Januari 2013

Hari ke-9: Puding Dari Roti Basi :D

Hari ini gue masih di kampung halaman gue di Bali. Seharian gue ga kemana-mana karena cuaca sangat tidak mendukung untuk keluar rumah; berangin dan hujan.
Selain karena tentu saja kaki gue masih butuh istirahat walaupun sudah ga butuh tongkat lagi *say goodbye sama tongkat.

Gue berencana untuk membuat Bread Pudding setelah makan siang.
Dari beberapa sumber yang gue baca, Bread Pudding ini sudah ada dari jaman dulu banget.
Tujuan utamanya adalah untuk tidak membuang roti yang telah basi. Roti basi tersebutlah yang menjadi bahan utama dari dessert ini heheheee....
Tapi karena gue dengan sengaja membuat bread pudding ini dan ga ada roti basi di rumah, so gue pakai roti yang fresh.

Bahan-bahan sudah lengkap dan here we go.....kita mulai saja membuatnya.
Sebenarnya ini menu yang sangat mudah karena bahannya hanya dicampur-campurkan saja.
So menurut gue resep ini cocok bagi para pemula ;)

Bahan:
1 bungkus roti gandum
100 gr gula pasir
1/2 gelas air
3 sdm mentega
500 ml susu cair tawar
3 butir telur
1/2 sdt bubuk kayu manis
1/4 sdt bubuk pala
1 sdt madu
Kismis secukupnya 
Cara membuat:
Tuang gula pasir dan air ke dalam panci. Masak hingga gula pasir larut.
Lalu tambahkan mentega. Setelah mentega leleh, masukkan susu cair.
Aduk-aduk hingga mendidih. Angkat dari kompor.
Masukkan telur ke dalam wadah, kocok lepas.
Lalu masukkan sebagian campuran susu yang telah diangkat dari kompor tadi.
Setelah tercampur, lalu tuangkan semuanya dan aduk hingga semua adonan tercampur.
Masukkan bubuk kayu manis, bubuk pala dan madu, aduk-aduk.
Oleskan roti dengan mentega, kemudian potong-potong dadu kecil.
Siapkan cup aluminium foil, tata potongan roti dan kismis hingga merata di dalam masing-masing cup.
Siramkan adonan cair tadi ke atas roti.
Kemudian oven kurang lebih selama 20 menit hingga roti berubah kecokelatan.
Wallaaa.....jadi deh bread puddingnya! Sajikan hangat-hangat. Rasanya crunchy di luar dan lembut di dalam. Hemmm wangi kayu manis tersebar seantero dapur guys.......


Selain roti gandum, sebenarnya lu bisa pake roti dengan model apa aja. Bisa pake french bread ataupun roti tawar biasa. Gue sih punya cita-cita nyobain dengan bahan croissant, dari tekstur dan rasanya sepertinya bakalan cocok. Let's explore!

Mentega juga bisa diganti dengan butter. Ditambah kacang almond sepertinya juga seru.
Selain dioven, ada juga bread pudding yang dimasak dengan cara dikukus. Nah!

Biasanya bread pudding disajikan dengan sauce, bisa caramel sauce atau bourbon sauce *wow!
Karena menurut gue dan seluruh anggota keluarga gue, bread pudding buatan gue sudah terasa manisnya. Gue hilangkan niat gue untuk membuat caramel sauce.
Jadi kalo kalian mau menyajikannya dengan sauce, lebih baik porsi gula dikurangin sehingga tidak terlalu mahteh atau eneg *apa ya bahasa indonesianya?

Variasi dari bread pudding ini banyak sekali temans, so ga dosa kali yeee kalo kita bereksperimen dengan bahan-bahan pelengkap yang kita sukai.
Intinya adalah roti, susu, telur, gula dan butter. Selain itu intinya adalah pengendalian diri, jangan sampai terlalu manis ya. Inget kesehatan :p
So tunggu apalagi, cari terus padu padan bahan-bahannya sampai temukan rasa yang pas buat kalian sendiri ;)
Happy cooking!!!

Selasa, 08 Januari 2013

Hari ke-8: Sakit itu mahal, jendral!

Semalem gue masuk ke ruang periksa dokter sekitar pukul 11. Kelihatannya dokter ini memang banyak banget pasiennya, gue ambil nomor antri dari praktek baru dibuka dan hampir tengah malam baru dapat giliran diperiksa. Dia buka praktek dari jam 5 sore dan tutup dengan jam yang tidak bisa diprediksi alias hingga pasiennya habis hari itu.

Setelah dokter yang telah menjadi profesor di bidang bedah tulang itu memeriksa bekas jahitan operasi di kaki gue, beliau memutuskan untuk melepas benang jahitannya.
Gue sudah tahu ini yang bakalan terjadi, ya iya gue juga sudah tahu mereka akan menarik benangnya seperti melepas stiker yang nempel di jidat lu. Biasa aja.....tarik aja gitu mang....!!!!

Dan gue tahu rasanya memang ga terlalu sakit. Karena bekas luka operasinya sudah kering.
Tapi tetep aja ya bow, ngelepas benang di bekas sayatan operasi itu bikin nyali gue ciut.
Bekas jahitannya sudah kering, benangnya sudah diambil, ga perlu pakai tongkat lagi dan bekas operasinya sudah boleh disiram air.
Intinya gue sudah sembuh, horeeee...!!!!

Jam 12 malam gue sudah sampai rumah.
Gue mengumpulkan lembaran-lembaran kwitansi yang siap gue reimburse ke kantor nanti.
Dalam semalam gue menghabiskan uang 500 ribuan, berikut rinciannya:
- Biaya dokter cabut benang 200 ribu
- Obat antibiotik 250 ribu
- Obat penghilang rasa sakit dan salep 80 ribu
Sedangkan gue menghabiskan biaya operasi pelepasan pen kurang lebih 12 jutaan.
Untunglah seluruh biaya operasi ditanggung oleh asuransi kesehatan di kantor gue bekerja. *elus-elus dada

Ga ada orang yang mau sakit tentunya, namun kehadiran asuransi kesehatan memang sangat membantu orang-orang yang tidak terlalu banyak uang seperti gue.
Tapi gue sampai detik ini belum tergerak untuk ikut asuransi di luar fasilitas yang memang gue dapetin dari tempat bekerja.
Gue masih berpikir bahwa asuransi-asuransi itu malah menjebak *maap yak kalo ada yang merasa tersinggung.
So, kalo ada yang mau meyakinkan gue bahwa asuransi itu penting dan tidak menipu, you're welcome loh untuk mempengaruhi gue dengan sekumpulan fakta-fakta.

Bisa juga karena film dokumenter ini yang bikin gue skeptis dengan perusahaan asuransi kesehatan

Kalo gue pribadi sih masih merasa cukup dengan fasilitas kesehatan yang gue dapat dari tempat gue bekerja.
Tapi gimana ya kalo gue sudah bukan jadi karyawan lagi, jadi wiraswasta kecil-kecilan or jadi freelancer.
Bagaimana cara gue untuk membayar biaya untuk rumah sakit beserta obat-obatannya ya?
Karena sakit itu mahal, jendral!

Senin, 07 Januari 2013

Hari ke-7: Crochet Lover

Sudah 2 kali ini gue harus nyetor 2 cerita berturut-turut  ke '30 hari bercerita'. Hufftt.....
Padahal sih kalo ga nyetor pun ga ada ruginya di gue. Paling gue dieliminasi dalam program tersebut.
Tapi itu menodai komitmen terhadap diri gue sendiri. Hohohoo.....itu sangat menyebalkan.
So gue ga akan kasih alasan kenapa gue jadi terlambat nyetor cerita, gue akan selalu berusaha untuk menulis setiap hari di blog pribadi dan tidak lupa membayar ketinggalan gue di hari berikutnya.

'30 hari bercerita' adalah program menulis blog yang memaksa :D para pesertanya untuk menulis setiap hari dalam bulan januari ini (dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir di tanggal 30 Januari 2013).
Singkatnya gue sebut : 'menulis blog berjamaah'.

Pertama kali gue mengenal crochet saat di bangku SMP, saat itu gue berkenalan dengan nama 'merenda'.
Crochet adalah proses menciptakan kain dari benang menggunakan satu batang pengait atau yang biasa disebut hakpen.
Kata 'crochet' berasal dari bahasa Perancis yang berarti kait.

Selain menulis blog dan menonton CSI, gue mulai belajar crochet lagi.
Mumpung punya banyak waktu dan kegiatan ini menggunakan tangan karena kaki gue lagi harus istirahat banyak pasca operasi seminggu lalu.

Guru gue adalah mba yutub hehehee..... Gue nemuin beberapa teknik yang menghasilkan berbagai macam pattern menarik.
Untuk lebih menstimulasi keinginan gue belajar, berikut beberapa hasil kreasi crochet hasil temuan gue berselancar di internet.
Semoga hal ini juga bisa membuat yang lainnya yang bernasib sama dengan gue, ga bisa kemana-mana entah itu karena sakit atau terjebak hujan di kamarnya dapat tergerak berkreasi dengan sebatang hakpen bersama gue.
Mari menari dengan jari lalu menghasilkan kreasi lu sendiri!

berroco.com  yougogirl.typepad.com  slagtenhelligko.dk

crochetime.wordpress.com  ustrendy.com  schweizergarten.blogspot.de

crochetspot.com  docs.google.com  outstandingcrochet.blogspot.com

Hari ke-6: Kisah Narapidana Cilik

Berikut adalah cerita yang gue dapatkan dari halaman facebook Indonesia Defence.
Cerita ini mengisahkan tentang keadilan yang diterima oleh seorang anak kecil; (yang kita sebut saja) Arif.
Beikut ceritanya, dan klik pada judul untuk mendapatkan link langsung ke halaman facebook Indonesia Defence.


♣KISAH NYATA ARIF SI NARAPIDANA CILIK YANG CERDAS♣


Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana.

Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji Hanibal Lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.

Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya. Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.

Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat anak-anak.

Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?

Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun.Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi.

Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.

"Siapa yang bunuh ayah saya!" teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu.

"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.

Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi.

"Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!" ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.

Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.

Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat lho waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung udara panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras.

Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.

Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpan di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur.

Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruang ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan Tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.

Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah.Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil Omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!

Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.

* Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. * Tulisnya singkat.

Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang. Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, kebijakan bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini.Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain.

Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat. Itulah yang namanya keadilan di negeri ini!

Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Ny
a sempurnalah semua kebaikan


Hemmm gue pribadi masih beranggapan bahwa anak-anak kecil yang melakukan kejahatan tidak sepenuhnya karena mereka jahat, gue percaya setiap anak yang dilahirkan di dunia ini memiliki jiwa yang suci. Mereka berubah menjadi "monster" karena pengaruh buruk lingkungan di sekitarnya.
Membaca cerita Arif ini membuat gue sedih, membayangkan wajah polosnya harus berhadapan dengan sistem peradilan yang berlaku.
Peristiwa tentang meninggalnya seorang anak perempuan yang diduga sebagai korban pemerkosaan juga baru-baru ini terjadi.
Miris jika korbannya adalah masyarakat kalangan bawah, apalagi ditambah korbannya tergolong masih anak-anak.
Gue sih berharap masih ada lembaga sosial yang dapat membela anak-anak di mata hukum dan berdoa semoga anak-anak itu selalu dilindungi oleh Tuhan.
Karena anak-anak adalah titipan Tuhan, yang seharusnya kita jaga dan rawat supaya mereka bisa menjadi orang yang berguna bagi dirinya dan orang lain.



Minggu, 06 Januari 2013

Hari ke-5: Let's Have Fun on Sunday Morning


Children will not remember you for the material things you provided, but for the feeling that you cherished them. - Richard L. Evans

Setiap hari minggu pagi di Ampera - Jakarta Selatan, gue bersama teman-teman pengajar lainnya bersenang-senang bermain sambil belajar dengan anak-anak di kampung Bendungan.
Tapi karena gue masih menjalankan operasi pengangkatan pen kaki di kampung halaman, kegiatan tersebut vakum untuk sementara waktu. Jujur gue kangen sama anak-anak, kangen ketika berinteraksi dengan mereka.

Gue dan teman-teman pengajar lainnya terbentuk di sebuah wadah bernama DCA (Dunia Ceria Anak).
Kami mengenalkan beragam pengetahuan untuk anak-anak, bukan hal yang biasa diajarkan di sekolah formal.
Kami mengajarkan beragam seni dan ketrampilan serta mengajarkan mengenai kasih sayang, toleransi, kerja sama, dan kebudayaan.
Menggambar, menulis puisi, origami, mengajarkan kebersihan dan masih banyak yang lainnya.
Ada beberapa bantuan yang kami terima, mulai berbentuk dana hingga berbentuk ilmu.
Kak Ifan Harijanto dari KLJI mengajarkan anak-anak memotret dengan kamera buatan sendiri, kak Riri yang mengajarkan membuat wayang dari kardus.
Gue pribadi mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya bagi mereka yang mau dengan ikhlas dan gembira menyediakan waktu dan tenaganya untuk anak-anak DCA.

Gue pernah ngerasa down banget menjalankan kegiatan sosial ini. Disaat pekerjaan di kantor sangat menyita, rasanya sangat berat ditambah dengan kegiatan DCA.
Namun di saat rindunya tubuh berada di dalam pelukan kasur karena baru tidur beberapa jam saja, gue selalu inget canda tawa mereka. Dan raut muka kecewa anak-anak jika kegiatan ditiadakan.
Cadangan energi gue langsung bertambah, gue selalu bisa menjalaninya.

Misinya adalah menjadikan anak Indonesia sebagai manusia seutuhnya. Mempunyai kepribadian dan kreatifitas yang tinggi. Namun tidak melupakan nilai-nilai sosial dan agama.
Berat banget kalo dilihat dari misinya, namun semoga kami para pengajar bisa menanamkan hal tersebut pada anak-anak.

Walaupun sepertinya kami yang menjadi pihak pemberi, tapi bagi gue, sebenarnya pihak penerimanya adalah gue.
Selalu saja ada pelajaran yang diberikan anak-anak pada gue setiap gue mengajar.
Dengan gaya bahasa yang polos, mereka bisa mengkritik tingkah laku orang (yang katanya sudah) dewasa. Sangat menohok, terkadang.
Tanpa mereka ketahui, mereka selalu mengingatkan gue untuk jadi orang yang lebih baik.
Dan yang paling bikin gue terharu, mereka mengingatkan gue bahwa masih ada kebaikan di dalam diri gue.
Waaahhh tambah kangen.....

Banyak rintangan ke depannya yang akan kami hadapi sebagai komunitas sosial non profit, namun kami semua berharap DCA tidak pernah putus asa dan berhenti di tengah jalan.
Jika ingin melihat kegiatan kami lebih lengkap, bisa cekidot di halaman FB https://www.facebook.com/DCAIndonesia?fref=ts atau blog http://dcaindonesia.blogspot.com/

It is not what you do for your children, but what you have taught them to do for themselves, that will make them successful human beings. ~ Ann Landers