Menghirup lagi udaranya yang penuh polusi.
Memandang lagi kehidupan warganya yang selalu dituntut oleh waktu.
Melihat begitu jauh jurang si kaya dan si miskin.
Semuanya ada di sini, mungkin itu yang bikin gue masih mau datang lagi kemari.
Welcome (again) to Jakarta! |
Di kota ini memang banyak orang-orang yang individualis.
Cari selamat, walau mengorbankan orang lain.
Semua diukur oleh materi.
Kuilnya adalah mall yang di dalamnya para penganutnya menuhankan uang.
Kejam! Itu kata orang-orang.
Bagi gue, Jakarta tempat dimana gue belajar banyak.
Bahwa di tempat yang penuh hura-hura ini juga banyak orang-orang baik.
Orang-orang yang selalu menjaga hatinya walaupun sekelilingnya kotor dan busuk.
Menurut gue, inilah orang-orang yang hatinya baja.
Sudah ditempa beratus-ratus cacian orang-orang egois tapi masih bisa memberikan senyuman.
Gue salut pada mereka yang masih mendengarkan suara hatinya dan tidak tertelan musik-musik khas kota besar yang menyenandungkan lagu kemunafikan.
Gue bangga bisa belajar dari mereka, wahai warga Jakarta yang berhati indah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar